Dipercaya bahwa salah satu tanaman pertama yang mulai dibudidayakan secara sadar oleh manusia purba adalah anggur. Sikap hormat terhadap buahnya bertahan hingga hari ini.
Orang-orang telah membiakkan varietas yang disebut kismis (tanpa biji), teknis (dimaksudkan untuk membuat jus dan anggur), dan hidangan penutup (meja) dari tanaman ini.
Salah satu pilihan terbaru adalah varietas anggur taman mid-late.
Anggur Ataman. Deskripsi varietas
Varietas "ataman" diperoleh dengan menyilangkan varietas meja-kismis merah muda "rizamat" dan varietas meja hijau "jimat". Sebagai hasil seleksi, diperoleh anggur merah-ungu dengan bentuk buah lonjong memanjang yang khas. Saat matang, buah beri menjadi gelap dan memperoleh rona ungu yang kaya. Ukuran buahnya cukup besar. Berat rata-rata mereka adalah 12-16 g, berat sikat hingga 1 kg. Daging buahnya berair, agak asam dan rasanya cukup serasi. Kulit buah beri padat, sedikit tertutup lapisan lilin.
"Ataman" - anggur dengan periode pematangan buah hingga 145 hari. Kematangan akhir tandan jatuh pada 15-20 September.
Semak dari varietas ini sangat kuat, menghasilkan banyak tunas, yang sebagian besar berbuah. Hibrida ini tahan beku, tapimembutuhkan penutup.
Kelebihan dan kekurangan varietas
"Ataman" - anggur dengan presentasi yang menarik. Berry bisa diangkut. Mereka dapat disimpan cukup lama tanpa mengalami fermentasi dan penyakit jamur.
Kelemahan utama varietas ataman adalah bahwa anggur membutuhkan perlindungan untuk musim dingin dan tumbuh buruk di daerah yang teduh. Tidak bisa ditanam di dekat pohon, yang menyulitkan pemilik petak kecil.
Nama varietas "ataman" diberikan kepada buah anggur sebagai simbol kepemimpinan dibandingkan dengan varietas anggur lainnya dalam hal daya jual dan rasa.